IBU
Berhubung sedang merindukan sosok ibu, lalu saya tuangkan dalam tulisan ini.
Ibu bagi saya adalah sosok yang paling berpengaruh dalam kehidupan saya. Rasa cinta beliau kepada saya dan adik-adik tak ada yang mengalahkan. Beliau adalah seorang perasa. Perasaannya begitu kuat terhadap anak-anaknya. Pernah suatu kejadian yang mana membuat saya sepenuhnya memdengarkan nasehat beliau. Karena saya anaknya bandel dan jarang mendengarkan nasehatk beliau xD
Ibu itu sosok orang yang kuat. Seorang yang bisa membawa diri. Jika ditanya siapa idola perempuanmu, maka saya akan menjawab itu adalah Ibu saya. Dari ibu, saya belajar banyak hal mulai dari mengurus rumah, menjadi seorang perempuan yang bisa membawa diri (meski ya belum sepenuhnya ehe), dan bagaimana mempertahankan seseorang yang dicintainya sampai akhirnya saya ada di dunia ini.
Kita tak akan tahu apa rencana Tuhan. Tanggal 11 November 2018, ibu berpulang. Hal itu memukul saya, rasanya saya kehilangan setengah hidup saya. Hidup mulai tak teratur, hati kosong. Jika dulu selepas pulang mencari ilmu ada beliau, sekarang sudah tidak ada.
Rasa iri pasti ada ketika melihat teman-teman masih bisa bermanja dengan ibunya. Dalam hati saya menangis. Merindukan pelukan dan belaian beliau.
Butuh waktu untuk menyembuhkan diri dan terbiasa dengan tidak ada lagi kehadiran seorang ibu dalam kehidupan saya. Mengikhlaskan diri bahwa beliau tak akan pernah kembali ke kehidupan saya.
Terlepas dari kesedihan, kekecewaan, kemarahan... ada hikmah di balik peristiwa itu. Yang menguatkan saya, yang membuat saya mandiri, yang menampar saya tentang kehidupan, mengikhlaskan.
Untuk Ibu, Ibu akan selalu menjadi penutan saya. Kami semua mencintai dan menyayangi Ibu meski raga sudah tak bersama dengan kami.
Ibu bagi saya adalah sosok yang paling berpengaruh dalam kehidupan saya. Rasa cinta beliau kepada saya dan adik-adik tak ada yang mengalahkan. Beliau adalah seorang perasa. Perasaannya begitu kuat terhadap anak-anaknya. Pernah suatu kejadian yang mana membuat saya sepenuhnya memdengarkan nasehat beliau. Karena saya anaknya bandel dan jarang mendengarkan nasehatk beliau xD
Ibu itu sosok orang yang kuat. Seorang yang bisa membawa diri. Jika ditanya siapa idola perempuanmu, maka saya akan menjawab itu adalah Ibu saya. Dari ibu, saya belajar banyak hal mulai dari mengurus rumah, menjadi seorang perempuan yang bisa membawa diri (meski ya belum sepenuhnya ehe), dan bagaimana mempertahankan seseorang yang dicintainya sampai akhirnya saya ada di dunia ini.
Kita tak akan tahu apa rencana Tuhan. Tanggal 11 November 2018, ibu berpulang. Hal itu memukul saya, rasanya saya kehilangan setengah hidup saya. Hidup mulai tak teratur, hati kosong. Jika dulu selepas pulang mencari ilmu ada beliau, sekarang sudah tidak ada.
Rasa iri pasti ada ketika melihat teman-teman masih bisa bermanja dengan ibunya. Dalam hati saya menangis. Merindukan pelukan dan belaian beliau.
Butuh waktu untuk menyembuhkan diri dan terbiasa dengan tidak ada lagi kehadiran seorang ibu dalam kehidupan saya. Mengikhlaskan diri bahwa beliau tak akan pernah kembali ke kehidupan saya.
Terlepas dari kesedihan, kekecewaan, kemarahan... ada hikmah di balik peristiwa itu. Yang menguatkan saya, yang membuat saya mandiri, yang menampar saya tentang kehidupan, mengikhlaskan.
Untuk Ibu, Ibu akan selalu menjadi penutan saya. Kami semua mencintai dan menyayangi Ibu meski raga sudah tak bersama dengan kami.

Komentar
Posting Komentar